Sunday 18 May 2014

Makalah Wisata Sejarah
Pembangunan Pariwisata di Indonesia

images.jpeg
Universitas Negeri Islam Jakarta
Syarif Hidayatullah
Fakultas Adab dan Humaniora
Prodi Sejarah Kebudyaan Islam
2014

Oleh;
Yusuf Yordan (1112022000008)




BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan daerah merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang tidak dapat dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah tersebut dibutuhkan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab di tiap-tiap daerah tersebut. Sebagai tindak lanjut penyelenggaraan otonomi daerah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang merupakan kebijakan yang lahir dalam rangka menjawab dan memenuhi tuntutan reformasi dan semangat pembaharuan tentang demokratisasi antara hubungan pusat dan daerah serta upaya pemberdayaan daerah.
Negara Indonesia seperti yang kita ketahui merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki berbagai macam potensi pariwisata, baik wisata alam maupun wisata budaya karena Indonesia memiliki bermacam-macam suku, adat-istiadat, dan kebudayaan serta karena letak geografis negara Indonesia sebagai negara tropis yang menghasilkan keindahan alam dan satwa.
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan didukung sumber daya alam yang beraneka ragam yang berpotensi untuk diolah dan dimanfaatkan. Selain itu negara Indonesia juga kaya akan seni budaya daerah, adat istiadat, peninggalan sejarah terdahulu dan yang tidak kalah menarik adalah keindahan panorama alamnya yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan baik.
Ternyata pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional.[1] Banyak juga objek wisata yang ada di Indonesia yang telah terkenal tidak hanya di dalam negeri maupun ke luar negeri. Oleh sebab itu pengembangan pariwisata di Indonesia dilakukan oleh seluruh wilayah di Indonesia maka dibentuklah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di tingkat nasional dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah di tingkat daerah.


Menurut Yoeti, Dinas Pariwisata adalah badan kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerintah sebagai suatu badan yang diberi tanggung jawab dalam pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik tingkat nasional maupun ditingkat daerah. Potensi wisata Indonesia yang berupa 17.508 pulau-pulau yang terbentang sejauh 5.120 km dengan iklim tropis sejuk baik di darat maupun di pantai dan laut. [2]
Tetapi berdasarkan data statistik Organisasi Pariwisata Dunia dari 1,3 miliar orang wisatawan di dunia hanya 4 juta saja yang berkunjung ke Indonesia sementara sisanya banyak berkunjung ke Malaysia, Thailand, dan negara Eropa. Melihat permasalahan di atas artinya minat para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Indonesia maupun lokal rendah, karena selama ini pariwisata Indonesia masih kurang maksimal dalam mengembangkannya.
Provinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia juga memiliki banyak sekali tempat-tempat pariwisata yang bagus dan tidak kalah manarik dengan provinsi yang lain. Kabupaten Nganjuk sebagai salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi wisata cukup banyak dengan prospek ke depan sangat menjanjikan.
 Objek wisata yang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk antara lain wisata alam Air Terjun Sedudo, Air Merambat Roro kuning, Taman Rekreasi Anjuk Ladang (TRAL), dan yang terakhir Goa Margo Tresno. Tetapi kurangnya peran dari pemerintah daerah yang belum maksimal dalam mempromosikan wisata tersebut sehingga dimungkinkan potensi-potensi objek wisata tersebut tidak dapat berkembang secara optimal.
Banyak hambatan dan rintangan yang harus dihadapi terutama jika tidak didukung oleh masyarakat sekitar tempat wisata tersebut. Di sinilah pentingnya peraturan dan kesadaran dari pemerintah daerah yang melaksanakan pembangunan di sektor pariwisata. Sektor pariwisata memerlukan suatu strategi yang dengan pola pengembangan kepariwisataan yang terencana atau tersusun agar potensi yang dimiliki bisa dikembangkan secara optimal.
Di dalam memajukan sektor pariwisata di tingkat daerah peran pemerintah daerah sebagai motor penggerak dan selanjutnya memberikan kewenangan penuh kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk dalam menentukan strategi-strategi pemban-gunan kepariwisataan.
Dari uraian di atas, penelitian ini ingin mengetahui strategi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk dalam melakukan pengembangan pariwisata di daerah serta faktor-faktor pendukung dan penghambat di dalam pengembangan objek wisata tersebut
BAB II
ISI

1. Konsep Pariwisata
Pengertian pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Selanjutnya menurut Musanef  mengartikan pariwisata sebagai suatu perjalanan yang dilaksanakan untuk sementara waktu, yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menikmati perjalanan bertamasya dan berekreasi.
Menurut Yoeti pariwisata harus memenuhi 4 kriteria yaitu:

1) perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain, perjalanan dilakukan di luar tempat kediaman di mana orang itu biasanya tinggal;
2) tujuan perjalanan dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang, tanpa mencari nafkah di negara, kota atau DTW yang dikunjungi.
3) uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara asalnya, di mana dia bisa tinggal atau berdiam, dan bukan diperoleh karena hasil usaha selama dalam perjalanan wisata yang dilakukan; dan
4) perjalanan dilakukan minimal 24 jam atau lebih.
Dalam pengertian kepariwisataan terdapat 4 faktor yang harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata. Faktor-faktor tersebut adalah perjalanan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, perjalanan itu harus dikaitkan dengan orang-orang yang melakukan perjalanan wisata semata-mata sebagai pengunjung tempat wisata tersebut.

2. Strategi Pengembangan Pariwisata
Strategi pada prinsipnya berkaitan dengan persoalan: Kebijakan pelaksanaan, penentuan tujuan yang hendak dicapai, dan penentuan cara-cara atau metode penggunaan sarana-prasarana. Strategi selalu berkaitan dengan 3 hal yaitu tujuan, sarana, dan cara. Oleh karena itu, strategi juga harus didukung oleh kemampuan untuk mengantisipasi kesempatan yang ada. Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata daerah, pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana pariwisata.
Strategi perkembangan pariwisata yang menunjang pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Perlu ditetapkan beberapa peraturan yang berpihak pada peningkatan mutu pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak pada kepentingan pihak-pihak tertentu.
2.      Pengelola pariwisata harus melibatkan masyarakat setempat. Hal ini merupakan hal penting karena sebagai hal pengalaman pada beberapa daerah tujuan wisata, apabila tidak melibatkan masyarakat setempat, akibatnya tidak ada sumbangsih ekonomi yang diperoleh masyarakat sekitar.
3.      Kegiatan promosi harus beraneka ragam, selain dengan mencanangkan cara kampanye dan program Visit Indonesia Year seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu dilakukan dengan membentuk system informasi yang handal dan membangun kerjasama yang baik dengan pusat informasi pada Negara – Negara lain terutama pada Negara yang berpotensi.
4.      Perlu menentukan daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan disbanding dengan daerah tujuan wisata lain, terutama yang bersifat tradisional dan alama. Karena era kekinian lah objek wisata yang alami dan tradisional yang menjadi sasaran wisatawan asing. Daerah ini masih banyak ditemukan didaerah luar jawa seperti daerah pedaleman papua atau Kalimantan.
5.      Pemerintah pusat membangun kerjasama dengan kalangan swasta dan pemerintah daerah setempat, dengan system terbuka, jujur dan adil. Kerja sama ini penting karena untuk mempelancar pengelolah secara professional dengan mutu pelayanan yang memadai.
6.      Perlu dilakukan pemerataan arus wisatawan bagi semua daerah tujuan wisata yang ada diseluruh Indonesia.
7.      Mengajak masyarakat sekitar daerah tujuan wisata agar menyadari peran, fungsi dan manfaat pariwisata serta merangsang mereka untuk memanfaatkan peluang - peluang yang tercipta bagi berbagai kegiatan yang dapat menguntungkan secara ekonomi.
8.      Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik untuk menunjang kelancaran pariwisata. misalnya dengan pengadaan perbaikan jalan, telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi daerah wisata.[3]
Dengan memperhatikan beberapa masukan ini kiranya dapat membantu bagi penyelenggara pariwisata yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Factor baik internal dan eksternal, pariwisata dapat menghasilkan pendapat yang luar biasa bagi suatu daerah terutama apabila dikelolah dengan baik.

3. Faktor Pendorong Perkembangan Pariwisata Di Indonesia
          Dewasa ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata akan meningkat khususnya di Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maupun dunia. Serta perkembangan penduduk Indonesia yang semakin membutuhkan Refresing akibat semakin tingginya kesibukan kerja. Menutut Fandeli (1995), factor yang mendorong manusia untuk berwisata ialah:
1.      Keinginan untuk melepas diri dari tekanan hidup sehari-hari di kota, keinginan untuk mencari suasanya baru untuk mengisi waktu lenggang.
2.      Kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transpormasi.
3.      Keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman baru mengenai budaya masyarakat dan di tempat lainnya.
4.      Meningkatnya pendapat yang dapat memungkinkan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.[4]
Faktor – faktor pendorong perkembangan pariwisata di Indonesia menurut Spilane (1987) adalah:
1.      Berkurangnnya peranan minyak bumi sebagai sumber devisa Negara jika dibandingkan dengan waktu lalu;
2.      Merosotnya nilai ekspor pada sector nonmigas;
3.      Adanya kecendrungan peningkatan pariwisata secara konsisten
4.      Besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan pariwisata[5]
Ini semua memperlihatkan bahwa situasi dan kondisi sosial-ekonomi di Indonesia semakin berkurangnya lahan pertanian dan lapangan kerja lainnya serta semakin rusaknya lingkungan akibat kegiatan industri manufaktur dan kegiatan ekonomi lainnya yang mengeksploitasi sumber daya alam.
Maka pariwisata perlu dikembangkan sebagai salah satu pemasukan bagi divisit Negara dan menjadi sumber industri andalan. Sektor pariwisata selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, juga dapat merusak lingkungan bahkan sebaliknya merangsang pelestarian lingkungan hidup. Hal ini dapat dimaklumi karena perkembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan dari lingkungan hidup sebagai salah satu sarana atau objek wisata.
















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Keterbatasan Indonesia untuk meningkatkan penerimaan devisa menjadikan pariwisata sebagai salah satu sector penting atau andalan untuk sebagai sumber pendapatan Negara. Namun besar kecilnya pendapatan yang diterima dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Pariwisata juga dapat menghasilkan pendapatan yang luar biasa bagi setiap daerah apabila mereka bisa mengelolahnya dengan baik dan benar. Tetapi pengelolahan yang baik tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan awal tanpa adanya dukungan yang melatar belakangi pengelola tersebut.
            Berdasarkan potensi, peluang, tantangan dan strategis yang perlu diperhatikan dalam perkembangan pariwisata di Indonesia ialah, bahwa peluang tercipta pengembangan daerah tempat wisata yang masih tradisional dan alama perlu di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sementara pelbagai kendala dan tantangan yang ada terutama masalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan gangguan keamanan yang sering timbul, perlu disiasati dengan pelbagai strategi agar kendala dan tantangan tidak menghambat perkembangan pariwisata di Indonesia. Serta jaminan perlindungan terhadap para wisatawan sehingga para wisatawan tidak menimbulkan kekhawatiran untuk mengunjungi daerah wisata yang ada di Indonesia.
           








Daftar Pustaka
Pendit, Ny. S, Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana, (Jakarta, PT Pandnya Paramita, 1990)
Oka A. Yoeti ,Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, (Jakarta, Pradnya Paramita, 1997.)
Spilene, JJ, Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya, (Yogyakarta; Kanisius, 1987)
Www.Kompas.com, Tahun ini Banyak Turis Asing “Buang Uang” di Indonesia, Kompas 29 Desember
   2011



[1] Oka A. Yoeti ,Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, (Jakarta, Pradnya Paramita, 1997.)hlm 4
[2] Ibid, Oka A. Yoeti. hlm 286
[3] Pendit, Ny. S, Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana, (Jakarta, PT Pandnya Paramita, 1990) hlm. 35-36
[4] Www.Kompas.com, Tahun ini Banyak Turis Asing “Buang Uang” di Indonesia, Kompas 29 Desember 2011.pkl 20:40 WIB Tgl 3 Mei 2014
[5] Spilene, JJ., Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya, (Yogyakarta; Kanisius, 1987) hlm.45

8 comments:

  1. dalam pembangunan pariwisata di daerah harus melibatkan seluruh elemen mulai dari masyarakat, pemerintah, investor dan kontraktor pelaksana. Kami sebagai perusahaan yang bergerak dalam pembuatan waterboom/waterpark siap melayani dan mengembangkan potensi wisata daerah terutama wisata permainan air, untuk lebih lengkapnya silahkan Kontraktor waterboom

    ReplyDelete
  2. terimakasih, kalo di lokasi wisata pantai dipadukan dengan wahana permainan air yang langsung tembus ke pantai, sehingga seluncuran waterboomnya menuju air laut asli bukan kolam buatan akan lebih menantang dan menarik pengunjung, kami siap mewujudkan keinginan anda, silahkan Klik disini lebih detailnya

    ReplyDelete
  3. nah cakep tuh dan peluang bagus kalo wisatanya dikembangkan dengan konsep penambahan wahana permainan air yang menantang
    sehingga bisa menarik pengunjung baru, kami selaku perusahaan yang sudah bergerak bertahun-tahun dalam menangani pembuatan

    wahana permainan air siap melayani pesanan anda seperti :
    Seluncuran spiral
    Race Family
    Jamur Air
    Ember Tumpah
    Spiral Waterslide

    ReplyDelete
  4. terimakasih artikelnya
    nah cakep tuh dan peluang bagus kalo wisatanya dikembangkan dengan konsep penambahan wahana permainan air yang menantang

    sehingga bisa menarik pengunjung baru, kami selaku perusahaan yang sudah bergerak bertahun-tahun dalam menangani pembuatan

    wahana permainan air siap melayani pesanan anda seperti :
    Seluncuran spiral
    Race Family
    Jamur Air
    Ember Tumpah
    Spiral Waterslide

    ReplyDelete
  5. Akun ke hack jadi sekarang pakai akun ggole ini hehe.. Thank semuanya yg sudah mampir

    ReplyDelete

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!